Teknik
Public Speaking Dasar :
1. Start of fire
Ini merupakan kemampuan untuk membuka, mengebrak, dan memecah suasana pribadi ataupun audiens untuk memulai berbicara. Arti harfiahnya adalah bagaimana kita menyulut api agar para pendengar memfokuskan perhatiannya pada pembicaraan kita. Seperti yang sebelumnya kita bahas, agar MASUK, MENGENA dan MELEKAT. Hal pokok yang ditekankan disini adalah merebut perhatian pendengar, bisa dengan cerita humoris atau cerita inspirasi.
Ini merupakan kemampuan untuk membuka, mengebrak, dan memecah suasana pribadi ataupun audiens untuk memulai berbicara. Arti harfiahnya adalah bagaimana kita menyulut api agar para pendengar memfokuskan perhatiannya pada pembicaraan kita. Seperti yang sebelumnya kita bahas, agar MASUK, MENGENA dan MELEKAT. Hal pokok yang ditekankan disini adalah merebut perhatian pendengar, bisa dengan cerita humoris atau cerita inspirasi.
2. Build a bridge
Sebelum masuk pada materi pokok kita perlu mengantarkan pendengar pada perumpamaan, cerita aktual yang sedang hangat di masyarakat, supaya mampu menarik dan mempertahankan perhatian lebih jauh. Ini kita upayakan sebagai bahan perantara masuk pada materi pokok yang akan kita bicarakan. Arti harfiahnya adalah bagaimana kita membuat jembatan pembicaraan dari pembukaan dengan gebrakan menuju kepada materi pokok yang akan kita sampaikan.
Sebelum masuk pada materi pokok kita perlu mengantarkan pendengar pada perumpamaan, cerita aktual yang sedang hangat di masyarakat, supaya mampu menarik dan mempertahankan perhatian lebih jauh. Ini kita upayakan sebagai bahan perantara masuk pada materi pokok yang akan kita bicarakan. Arti harfiahnya adalah bagaimana kita membuat jembatan pembicaraan dari pembukaan dengan gebrakan menuju kepada materi pokok yang akan kita sampaikan.
3. For instance
Sebagai pembicara, kita menguraikan dan membahas materi pokok, pada tahapan ini. Penyampaian isi materi juga akan lebih bagus jika Anda sampaikan dengan contoh-contoh nyata. Karenanya bagian ini disebut dengan for instance, artinya contoh-contoh yang konkrit. Kemampuan menguasai materi, luasnya ilmu pengetahuan, dan kemampuan berempati akan sangat menentukan pada bagian ini.
Sebagai pembicara, kita menguraikan dan membahas materi pokok, pada tahapan ini. Penyampaian isi materi juga akan lebih bagus jika Anda sampaikan dengan contoh-contoh nyata. Karenanya bagian ini disebut dengan for instance, artinya contoh-contoh yang konkrit. Kemampuan menguasai materi, luasnya ilmu pengetahuan, dan kemampuan berempati akan sangat menentukan pada bagian ini.
4. So What
Biasanya, untuk mengakhiri pembicaraan seorang pembicara menutup dengan langkah-langkah tindak lanjut, follow up. Ada beberapa pilihan: bisa melalui sebuah pesan, sebuah harapan, poin-poin penting ataupun simpulan. Dengan mudah kita sepakati, pembicaraan akan berakhir dengan sempurna. Yaitu, ada pembukaan dan ada juga penutupan.
Biasanya, untuk mengakhiri pembicaraan seorang pembicara menutup dengan langkah-langkah tindak lanjut, follow up. Ada beberapa pilihan: bisa melalui sebuah pesan, sebuah harapan, poin-poin penting ataupun simpulan. Dengan mudah kita sepakati, pembicaraan akan berakhir dengan sempurna. Yaitu, ada pembukaan dan ada juga penutupan.
Nah, dari pemaparan di atas, secara
sederhana kita dapat menyimpulkan teknik public speaking dasar ini
seperti alur berikut :
Ambil perhatian >> Buka dengan info
teraktual >> Sampaikan isi dengan
contoh konkrit >> Sajikan inti pesan
Satu lagi, hal yang sangat penting
dalam menentukan keberhasilan berbicara di depan umum adalah melakukan persiapan, baik
poin-poin yang akan Anda sampaikan, materi, ataupun persiapan mental.
Secara sederhana, pendekatan dasar
di atas memang gampang. Ya, Anda tahu, hanya begitu saja. Meski pun dalam
prakteknya, membutuhkan pembiasaan. Itulah mengapa, membutuhkan sobat belajar
dan berlatih.
0 komentar:
Posting Komentar